Kapolsek Padangbai hadiri Coffee Morning dengan Instansi Terkait, bahas peningkatan pengawasan media pembawa HPHK, HPIK, dan OPTK.

Kapolsek Padangbai hadiri Coffee Morning dengan Instansi Terkait, bahas peningkatan pengawasan media pembawa HPHK, HPIK, dan OPTK.

Sabtu, 14 Desember 2024, Desember 14, 2024

 


Karangasem – Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai –Jumat, 13/12/2024, Polsek Padangbai mengikuti kegiatan coffee morning bersama instansi terkait untuk membahas peningkatan pengawasan terhadap media pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK), HPIK dan OPTK.  Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.dan dihadiri oleh:

1. Kapolsek Kws Pelabuhan Padangbai Kompol l Nyoman Merta Kariana, S.H., M.H.

2. Kepala Balai Besar Karantina Hewan dan Tumbuhan Prov. Bali an Hebi Yuono

3. Ka SOP Pelabuhan Padangbai Muhammad Mustajib

4. Petugas ASDP yang diwakili oleh Panca Feby Riski

5. BPTD Pelabuhan Padangbai

6. Kepala SPPKL Bakamla Karangasem  Mayor bakamla Kadek lis Martiaveni

7. Prebekel Desa Padangbai Ni Wyn Suparwati Surya Dewi

8. Kepala Pos TNI AL Candidasa 

9. Kasat Polairud Polres Karangasem diwakili oleh KBO lpda l Made Dana

10. BBKK Pelabuhan Padangbai l Wayan Panca

11. BBKH Pelabuhan Padangbai l Wayan Giana

12. Kepala BKSDA Pelabuhan Padangbai Ida Made Suryawan

13. Securiti Pelabuhan  Padangbai an l Wayan Gelgel dan tokoh masyarakat.


BBKH Bali, Hebi Yuono, dalam sambutannya, yg intinya menyampaikan pentingnya sinergi antarinstansi dalam mencegah masuk dan tersebarnya HPHK melalui media pembawa seperti hewan, produk hewan, dan barang lainnya. "Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan menyusun strategi pengawasan yang lebih efektif, terutama di wilayah perbatasan dan pelabuhan. Saat ini yang menjadi perhatian, terkait masuknya virus penyakit yang menyerang hewan ternak babi yang dikenal dengan sebutan ASF (Afika Swine Fever)  atau  demam babi afrika, dimana tingkat kematian pada babi ini cukup tinggi namun untuk di wilayah Bali sdh dapat kami kendalikan. Virus pada daging babi tersebut  dapat dimusnahkan dengan pemanasan daging babi selama 4 jam pada suhu 40° c. sifat virus cukup kuat, daya tahan virus pada daging  mentah dingin dapat bertahan 110 hari, pada daging beku 1000 hari, min 80°c. Kasus ASF pertama kali tersebar di Indonesia di wilayah Sumatra Utara, NTT dan di wilayah Bali di Denpasar Selatan.


Kapolsek Padangbai, Kompol I Nyoman Merta Kariana, S. H., M. H,  menambahkan bahwa peningkatan pengawasan perlu didukung dengan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha peternakan dan perdagangan. "Kami mengapresiasi langkah Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. dalam menginisiasi diskusi ini. Upaya bersama ini diharapkan dapat meminimalisir risiko penyebaran penyakit yang dapat merugikan ekonomi dan kesehatan masyarakat," katanya.


Dalam diskusi tersebut, peserta membahas beberapa hal penting, termasuk:

1. Memperketat pengamanan di jalur rawan penyelundupan hewan dan produk hewan.

2. Peningkatan fasilitas pemeriksaan di titik masuk seperti pelabuhan.

3. Edukasi kepada masyarakat tentang bahaya HPHK dan kewajiban mematuhi aturan karantina.

4. Pengembangan sistem informasi terpadu untuk memantau pergerakan media pembawa HPHK.


Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama antarinstansi untuk mendukung pengawasan secara berkelanjutan. "Dengan kerja sama yang erat, kita dapat melindungi masyarakat dari ancaman HPHK sekaligus menjaga stabilitas ekonomi wilayah.


Kegiatan coffee morning ini mendapat apresiasi dari peserta, yang berharap diskusi seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin untuk memperkuat kolaborasi antarinstansi.



( Humas Polsek Padangbai  )

TerPopuler